BELAJAR YUK!!!!!

Hari Yang Indah Dengan Nikmat Tuhan Yang Maha Esa

Senin, 10 Oktober 2011

STATISTIK TERAPAN

D A T A

A.    JENIS DATA
Dalam prakteknya statistik tidak bisa lepas dari data yang berupa angka, baik itu dalam statistik deskriptif yang menggambarkan data maupun statistik inferensial yang melakukan analisis terhadap data. Data hasil penelitian dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif.
1.      Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kalimat, kata atau gambar. Data Kualitatif secara sederhana bisa disebut data yang bukan berupa angka. Data Kualitatif mempunyai ciri tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Data kualitatif terbagi menjadi dua yaitu:
a.       Nominal
Data bertipe nominal adalah data yang paling rendah dalam level pengukuran data. Jika suatu pengukuran data hanya menghasilkan satu dan hanya satu-satunya kategori maka data tersebut adalah data nominal.
b.      Ordinal
Data ordinal adalah data yang berjenjang atau berbentuk peringkat. Jika pada data nominal semua data kategori dianggap sama, maka pada data ordinal terdapat tingkatan data. Pada data ordinal ada data dengan urutan lebih tinggi dan urutan lebih rendah. Data ordinal biasanya, makin kecil angkanya maka makin tinggi nilainya. Data ordinal ini dapat dibentuk dari data interval atau rasio. Namun data ordinal tidak dapat dilakukan operasi matematika.


2.      Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka,berbagai operasi matematika dapat dilakukan pada data kuantitatif. Data kuantitatif dapat dikelompokan menjadi dua besar yaitu data diskrit dan data kontinum.
a.       Data diskrit
Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang (bukan mengukur). Misalnya jumlah desa ada 5, jumlah jenis kelamin ada 2, dan sebagainya. Data ini sering juga disebut dengan data nominal. Data nominal biasanya diperoleh dari penelitian yang bersifat eksploratif atau survey.
b.      Data kontinum
Data kontinum adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Data kontinum dapat dikelompokan menjadi tiga yaitu:
1)      Data ordinal adalah data yang berjenjang atau berbentuk peringkat. Oleh karena itu, jarak satu dengan yang lain mungkin tidak sama. Data ordinal biasanya, makin kecil angkanya maka makin tinggi nilainya. Misalnya, Juara I lebih baik dari Juara II; Eselon I lebih tinggi dari eselon II. Yang agak janggal adalah golongan I, mestinya lebih tinggi dari golongan II. Untuk PNS ternyata tidak bahkan sebaliknya. Menurut data in, Eselon I mestinya golongan gajinya juga I. Untuk PNS Eselon I golongan gajinya adalah IV hal ini jadi rancu. Data ordinal ini dapat dibentuk dari data interval atau rasio.
2)      Data interval adalah data yang jaraknya sama, tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut (mutlak). Pada data ini walaupun datanya nol tetapi masih mempunyai nilai. Misalnya, nol derajat Celcius ternyata masih ada nilainya yaitu nol atau masih memiliki derajat panas dan dingin. Dalam penelitian sosial yang instrumennya menggunakan Skala Likert, Gulman, Semantic Differential dan Thurstone data yang diperoleh adalah data interval. Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa data ini dapat dibuat menjadi data ordinal.
3)      Data rasio adalah data yang jaraknya sama dan mempunyai nilai nol absolut.  Jadi, jika data nol berarti tidak ada apa-apanya. Hasil pengukuran panjang (meter), berat (kg) adalah contoh data rasio.
B.     SUMBER DATA
Salah satu hal yang mempengaruhi kualitas hasil penelitian adalah kualitas data yang di kumpulkan. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara. Ada 2 sumber data, yaitu:
1.      Data primer. Data primer adalah data yang langsung di ambil dari sumbernya. Ada 3 cara pengumpulan data primer :
a.       Observasi. Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan melakukan pengamatan. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
b.      Wawancara. Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengajukan pertanyaan secara lisan, biasanya dilakukan jika ingin diketahui halhal yang lebih mendalam dari responden.. Data yang di hasilkan adalah data yang kualitatif.
c.       Kuesioner. Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawab. Data yang di hasilkan bisa data yang kuantitatif atau kualitatif.
2.      Data sekunder. Data sekunder adalah data yang diambil dari hasil mengumpulkan orang lain, Contoh : Data yang dimiliki perusahaan, Data BPS, Browsing di internet dan sebagainya.

C.    TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data merupakan bagian yang terpenting dalam suatu penelitian, bahkan merupakan suatu keharusan bagi seorang peneliti. Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa metode dalam proses pengumpulan data, yaitu metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi.



1.        Metode Observasi
Metode observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala pisis untuk kemudian dilakukan pencatatan.  Dalam kaitannya dengan penelitian ini penulis langsung terjun ke lapangan menjadi partisipan  (observer partisipatif) untuk menemukan dan mendapatkan data yang berkaitan dengan fokus penelitian, yaitu, Tinjauan hukum  Islam terhadap sistem ganti rugi pengiriman barang yang hilang atau rusak.
2.        Metode Interview
Metode wawancara adalah pengumpulan data dengan jalan atau cara berdialog langsung dengan para responden secara lisan.  Jadi metode wawancara adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengungkapkan pertanyaan kepada responden dan  dalam kegiatan wawancara berlangsung pewawancara harus dapat menyesuaikan dengan situasi dan kondisi lokasi wawancara.
Sedangkan sasaran wawancara sebagai responden dalam penelitian ini adalah pimpinan perusahaan, manajer, dan para karyawan. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan metode wawancara bebas terpimpin. Dalam pelaksanaanya pewawancara membwa pedoman wawancara yang hanya merupakan garis besar tentang hal yang dipertanyakan yaitu sistem ganti rugi pengiriman barang yang hilang atau rusak.
3.        Metode dokumentasi
Yang dimaksud dengan metode dokumentasi adalah sekumpulan berkas yakni mencari data mengenai hal-hal berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen,  agenda dan sebagainya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih telah berkunjung ke blog ini. Silahkan anda berkomentar, namun tetap jaga kesopanan dengan tidak melakukan komentar spam

Panorama

Panorama
pantai indah